
Sebuah amuk meledak menjelang Pemilu tahun 1982. Tanggal 18 Maret 1982, terjadi bentrokan antara para simpatisan partai PPP dengan pendukung Golkar di Lapangan Banteng, Jakarta. Tetap tak jelas mengenai asal-muasal keributan tersebut bisa terjadi. Apalagi ketika itu semua kebenaran sepenuhnya dipegang oleh pemerintah, dan ketika orang yang menyuarakan perbedaan dianggap sebagai pihak yang salah.
Dan seperti api yang menjalar, kerusuhan segera merembet ke luar lapangan. Aksi segera berubah menjadi perusakan dan penjarahan terhadap mobil-mobil maupun toko-toko dan gedung-gedung yang berada di sekitar lokasi. Aparat Brimob dan ABRI turun ke lapangan untuk mengendalikan massa. Situasi dikuasai aparatur keamanan pada pukul 18.30.
Amuk di Lapangan Banteng itu terjadi justru setelah Pangkopkamtib Laksamana Sudomo melaporkan situasi keamanan kepada Presiden Soeharto. Ketika itu antara lain diperingatkan agar ketiga kontestan yakni PPP, Golkar dan PDI tetap waspada terhadap usaha sisa-sisa G30S/PKI dan golongan ekstrim lainnya yang akan memanfaatkan situasi terutama pada saat massa berkumpul. Menurut Sudomo golongan tersebut bekerja dengan cara melancarkan agitasi dan provaksi kepada massa atau secara langsung melakukan tindakan fisik untuk mengacau keamanan.
Setelah kejadian tersebut, aparat keamanan kemudian menangkap 318 orang, 274 orang di antaranya sebagian besar pelajar SD, SMP dan SMA yang kemudian dilepaskan karena dianggap hanya ikut-ikutan dan masih di bawah umur. Sisanya, sebagian besar simpatisan PPP segera diproses untuk kemudian akan diajukan ke pengadilan. Menurut informasi yang beredar di kalangan pers, tak kurang dari tujuh orang meninggal sia-sia dalam peristiwa tersebut. Namun Sudomo menolak berita tersebut dan mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa Lapangan Banteng tersebut.
Dalam keterangan resmi dari pemerintah melalui Pangkopkamtib Sudomo, peristiwa tersebut merupakan bagian dari suatu rencana yang telah disiapkan sebelumnya oleh suatu kelompok ekstrim. Dan bertujuan selain menggagalkan kampanye Golkar di Lapangan Banteng Jakarta juga demoralisasi Golkar dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI, suatu organisasi pemuda yang bernaung di bawah Golkar), dan lebih lanjut untuk mencapai sasaran yang bersifat "strategis-politis-subversif".
Sasaran tersebut antara lain untuk mendesain suatu kekacauan yang sama di seluruh Indonesia dengan tujuan menggagalkan Pemilu 1982. Selain itu untuk menggoyahkan pemerintahan dan mendiskreditkan pemerintah, sehingga tercipta kondisi di mana rakyat tidak percaya lagi kepada pemerintah dan oposisi menentang/melawan pemerintah makin meningkat untuk selanjutnya menggulingkan dan mengganti pemerintah.
Menurut penjelasan pemerintah itu walau telah diungkapkan keterlibatan simpatisan maupun anggota PPP dalam peristiwa pengacauan tersebut namun tidak berarti PPP sebagai organisasi telah terlibat. Ditegaskan juga oleh Pangkopkamtib bahwa anggota PPP yang bersangkutan bertindak di luar garis kebijaksanaan PPP dan atas tanggungjawab sendiri.
Pernah baca sih tentang kasus ini, tapi kayaknya sejarah itu tergantung juga dg siapa penguasanya deh. Iya gak sih?
BalasHapusIya, seringkali penguasa membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingannya, sehingga 'history' berubah menjadi 'his story'
BalasHapussalammmmm.......
BalasHapuskeknya sejarah ga bisa dihapus begitu saja deh....
BalasHapusEntah mengapa kok yang saling baku hantam massa PPP dan Golkar. Di tempatku juga berlaku seperti itu dulu. Kalo sekarang sih dah hilang, karena partai dah terpecah-pecah sehingga pendukungnya pun ikut terpecah.
BalasHapusDulu kalau pas kampanye masa PPP dan PDI selalu membludak ..pas perhitungan suara.. golkar selalu menang telak..
BalasHapuswah teringat masa lalu..bernostalgia disini..
TFS frenz, salam:)
Iya tuh, dulu siapa pemenangnya Pemilu mudah untuk ditebak...
BalasHapusHmmmm musim pemilu = musim kampanye
BalasHapusmusim kampanye = musim kerusuhan
musim kampanye = musim janji-janji ...
BalasHapusNumpang promosi ...
BalasHapussenjata andalan orba: PKI..
BalasHapussenjata andalan orba: PKI..
BalasHapussenjata andalan orba: PKI..
BalasHapussenjata andalan orba: PKI..
BalasHapussenjata andalan orba: PKI..
BalasHapuswalah, metune kok akehmen...
BalasHapuswew megerikan moga tahun tu kagak terulang lagi yah.....
BalasHapuskamu dah dapat kartu pemilu...
so aq blom nih
mantap juga yah sejarah kamu...........
BalasHapuskita berdoa yah moga kagak terulang lagi..........
BalasHapuspadahal ada dekalarasi kampanye damai.
BalasHapusoh iya ada Rahasia Senyum Monalisa dan 5 foto anehnya juga... lihat yak!!!
Selamat ya kak!
BalasHapusbtw, kalo mau nyari bicycle wallpaper yang keren, silahkan mampir di websiteku, ok *_*
wehhhhhhh...repiu masa lalu
BalasHapuspasti dapet 100 pas pelajar sejarah indonesia
BalasHapusAh enggak, saya tanya sama Oom Google kok, jadi yang dapat 100 ya Oom Google...
BalasHapusklo dipikir-pikir
BalasHapusada baeknya juga ada orde reformasi ya mas???
Iya, sekarang kan bebas mendirikan partai, tidak seperti dulu, partai dibatasi dan dikekang ...
BalasHapusmenyedihkan ya kalo di inget2
BalasHapussekali lagi ngebaca tentang sejarah dan sekali lagi nambah info tentang sejarah indonesiaku tercinta..
BalasHapusWah ternyata sudah dari dulu ya...kalau musim kampanye emang agak semrawut...he..he..he
BalasHapuswah, saya gak pernah denger nih kasus ini. masih sgt kecil sih.
BalasHapuspernah denger bahwa sebenarnya yang bentrok adalah orang sendiri dengan kaus partai lain.............
BalasHapusngeri ...
BalasHapusAmuk di Lapangan Banteng, kirain yang ngamuk banteng beneran
BalasHapusJaman dekade 80, bantengnya belum bertanduk, kalah sama beringin...
BalasHapusLha wong Bantengnya makan rumput dibawah pohon beringin....
BalasHapusnice blog,,jadi rewind memory waktu kecil dulu,,perasaan sy baca blog ini antara lucu,kangen,sedih (inget alm org tua)..pemilu 82 ya..saya baru umur 5 tahun :),,,samar2 inget pernah ikut2an kampanye thn 82 kampanye P3 (gambar ka'bah ya? ),naek mobil bak punya tetangga saya yg punya toko mebel,,keliling2 blok m,majestik,dll (rumah di gandaria)...:D.
BalasHapusHello,nice post thanks for sharing?. I just joined and I am going to catch up by reading for a while. I hope I can join in soon.
BalasHapusItulah ciri khas negara kita ini
BalasHapusparaahh berantem saja kerjaannya
https://indocropcircles.wordpress.com/2014/04/28/kekerasan-pemilu-1982/
BalasHapusOperasi agen intel dan preman seperti ini ada kaitannya dengan rezim sekarang. #2019GantiRezim
BalasHapus