Senin, 13 April 2009

God Bless, Bernyanyi Hingga Tak Muda Lagi


Sebuah surat tiba di penghujung tahun 1989. Isinya pendek tapi mengagetkan, “... dengan berat hati, saya mengundurkan diri dari God Bless... Ada nama Ian Antono bertanda tangan di bawahnya. Tentu saja surat pendek itu menggegerkan personel God Bless yang lainnya. Sebab saat itu semua personil sedang mempersiapkan keluarnya album ke empat bertajuk Raksasa. Eet Syahranie-lah yang kemudian menggantikan posisi Ian Antono pada gitar.

Bermula dari Ahmad Albar, atau sebut saja Iyek, kelahiran Surabaya 16 Juli 1946. Bersama Ludwig Le Mans, Iyek lalu mengajak Fuad Hassan (dram), Donny Fattah (bass) dan Jockie Surjoprajogo (kibor) untuk membentuk band. Ketika itu tahun 1972. Nama God Bless diambil dari kartu pos kiriman teman Iyek di Belanda saat latihan di puncak. Di surat itu tertulis God Bless You. Maka God Bless-pun meniti dari bawah dengan membawakan lagu-lagu dari band-band asing seperti Deep Purple, Grand Funk Railroad, ELP, King Ping Me, James Gang dan Genesis.

Album perdananya bertajuk God Bless, di sini jelas sekali pada lagu andalan Huma di Atas Bukit banyak terpengaruh sound Genesis. Di sini God Bless sudah mulai gonta-ganti personel. Formasi ketika mengeluarkan album ini adalah, Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Jockie Suryoprayogo dan Teddy Sujaya. Di tahun ini pula, God Bless mulai diakui eksistensinya dengan menjadi band pembuka ketika Deep Purple manggung Jakarta.

Tahun 1980 God Bless baru meluncurkan album kedua yang berjudul bertajuk Cermin. Ketika itu Jockie Surjoprajogo keluar dan digantikan oleh Abadi Soesman yang sudah bergabung sejak tahun 1979. Di album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit dan membutuhkan skill tinggi dalam memainkannya. Sayang dari segi komersial album in kurang laku, meski meraih sukses di Singapura dan Malaysia.

Lalu album ke tiga dirilis tahun 1988 dengan judul Semut Hitam. Diproduseri oleh Log Zhelebour album ini meledak di pasaran dengan penjualan 600 ribu kaset dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, atau Kehidupan. Sebuah jumlah yang luar biasa untuk ukuran tahun 80-an. Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal. Album ini menjadi album terlaris God Bless sepanjang sejarah. Tak hanya itu, album ini juga berhasil mengangkat kembali nama God Bless ke puncak popularitas, sekaligus menjadi perangsang kelompok musik rock yang lahir pasca God Bless saat itu.

Setelah lama vakum pada 1997, God Bless termasuk kembalinya Ian Antono, bersepakat meluncurkan album baru yang berjudul 'Apa Kabar'. Beberapa saat kemudian Eet Sjachranie menyatakan mundur, setelah dia membentuk band Edane.

God Bless kini tak muda lagi, namun mereka tetap ingin bernyanyi. Hingga kini, mereka cuma punya lima album. Yaitu; God Bless (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), dan Apa Khabar (1997), dan sebuah album yang diaransemen ulang, The Story of God Bless (1990). Achmad Albar kini sudah 63 tahun. Ian Antono, sang gitaris, sudah 58 tahun. Begitu pula Donny Fattah (bas), Yaya (drum), dan Abadi Soesman (keyboard). Namun mereka masih tetap berkarya, dan bernyanyi. Sebab negeri ini masih membutuhkan nyanyian.

38 komentar:

Penyamun Blogger mengatakan...

Band legendaris tuh...

hehe.. seru postinganya...

joe mengatakan...

Seru tuh, pertamax-nya...

Seno mengatakan...

sekarang entah kemana para personil godbless. yang masih kadang terdengar si kang Ahmad sama Kang Ian ya.

Wah asik blognya, banyak mengulas kejadian lampau. Top.

joe mengatakan...

Mereka sedang mempersiapkan album baru kok, tunggu saja...

madhysta mengatakan...

beberapa waktu yang lalu, saat final Log Zelebor Rock Competition, aku sempat kacian tuh ama si kribo, saking semangatnya nyanyi sambil lari-lari.. eh sampai jatuh tersungkur... hehehehe kasiaaaan... kasiiiaaan.... tapi salut buat dia, sampai se gaek itu masih punya semangat tinggi si "semut hitam" itu.

one stop blogging mengatakan...

kalau aku sukanya lagu Huma di Atas Bukit, menyentuh banget ...
Hm, God Bless pantas kalau disebut The Dream Team ...

senoaji mengatakan...

padahal tahun 70an adalah tahun terberat bangsa ini, dimana krisis ekonomi belum juga mereda berbarengan dengan proses penyisirin anggota partai terlarang saat itu. Dan pemeberedelan Lilis Suryani dengan lagunya yang melegenda. Namun eksistensi God Bless dimulai ditahun yang tepat (mungkin) dimana orang butuh spiritualisasi harmoni rock yang bisa memberikan warna lain.

Anonim mengatakan...

Tak ada kata berhenti untuk berkreasi... Tabik...

Ajeng mengatakan...

Saya salah satu fans mereka loh,walo pada awalnya karena 'dipaksa' sama kakak.Thanks infonya..

suwung mengatakan...

saya salah satu pengemarnya bos... pas sms pas mangung di solo sampe dibela belain jalan kaki dari kartosuro ampe stadion sriwedari bos

Unknown mengatakan...

wkt kecil aku suka heran ngeliat rambut Achmad Albar. kok bisa kribo gitu? apa gak panas dan kramasnya gimana? he he he...

joe mengatakan...

@ suwung:
Kartosuro - Sriwedari? Wah, wah.... kalau aku dah nyerah... Kuwi rak adoh banget? Dulu aku kuliah di Solo lho bos, jadi aku tahu persis betapa jauhnya.... Malamnya pasti mampir di RRI ya...

ndop mengatakan...

aku dulu kurang suka pas jaman-jamannya godbles itu.. maklum masih kecil..

pas jaman nike ardila itu lumayan suka saya.. hehehe...

sudah pernah dibahas apa belum ya si nike ardila??

joe mengatakan...

Nike Ardilla belum, pernah sih ada yang request tapi belum diposting, masih antri mas...

Aden Kejawen mengatakan...

Band Indonesia yang paling legendaris selain Slank!

omiyan mengatakan...

yang jelas karya musik mereka tak akan ngilang dmakan jaman

hhmm saya kasih hadiah deh jemput ya ketempat saya

joe mengatakan...

hadiah apa tuh?

Sidik Nugroho mengatakan...

mantap tuh band. aku selalu suka lagu-lagunya. sepanjang masa!

tengkyu postingannya.

indon mengatakan...

wah, bagus sekali blog ini...senang sekali mas joe berkomentar di blog aku....

soal goodbless, aku memang lebih suka kalo Ian yg main. Eet bagus main gitarnya tapi nuansanya rada beda...

Btw, yg di foto itu foto GB dekade '70-an kan? Yg Ian Antono yg di sebelah kiri Iyek? Dan Donny Fatah di sebelah kanan? Agak pangling soalnya...

Nyante Aza Lae mengatakan...

Bermula dari Ahmad Albar, atau sebut saja Iyek, kelahiran Surabaya 16 Juli 1964. Achmad Albar kini sudah 62 tahun....
*kucek-kucek mata*
salah taun kali mas...?

Paman Gober Ikut Pemilu 2009 mengatakan...

Wah, saya salah satu penggemar God Bless neh

harianku mengatakan...

saya aja lupa mas kapan terakhir mendengarkan lagu lagu good bless ini heheh..

joe mengatakan...

@ Nyante Aza Lagi:
O iya maaf salah tulis, yang benar Iyek kelahiran 1946, jadi sudah 63 tahun, thanks atas kejeliannya boss...

unduk mengatakan...

godbless emang legenda tempo dulu
ahmad albar jadi bintangnya musik rock saat itu, Ian Antono

bayu mukti mengatakan...

wah-wah saya ga begitu suka dengan band-band masa lalu :D hehehe...saya suka pop baru soalnya hehhe

dwina mengatakan...

mas jadi keinget dulu waktu kecil suka takut liat ahmad albar hehehhe sekarang ngeliatnya kok lucu ya.
bahkan udah jadi trend lagi tuh rambutnya ahmad

joe mengatakan...

Pasti yang dimaksud Giring ya?

Positif Donk mengatakan...

Kapan pensiunnya, sejak saya belum sekolah dah denger lagunya :)

kacrut mengatakan...

sepertinya akan terus melegenda..

huehuehuehue


*gak tau mo komeng apaan*

fast reading soalnya.. wekekkeke

sawali tuhusetya mengatakan...

god bless bisa jadi termasuk kelompok musik yang melegenda, mas. terbukti kemampuannya dalam memanage kelompok hingga akhirnya mereka berhasil meraih predikat sbg group bergengsi dg jumlah fans yang mencapai ribuan.

catatan salwangga mengatakan...

god bless memang melegenda. sayang aja popularitas memang ada saatnya. begitu habis, tinggal "kenangan" kebanggaan.

Anonim mengatakan...

tak ada kata lain selain best legend.....idola dr dulu smp skrang

iskandaria mengatakan...

Band ini emang sangat legendaris. Saya dan keluarga termasuk penggemar God Bless. Mereka patut jadi teladan bagi bangd-band sekarang.

suryaden mengatakan...

masih inget saya pas antri mau masuk stadion kridosono untuk liat god bless... wah... muter stadion dulu. gila...

yenni 'yendoel' mengatakan...

seru lihat rambut ahmad albar!!! jadul abis!!!

Anonim mengatakan...

mp3 godbless live at bandung
http://www.4shared.com/dir/16114299/fdc89ff4/sharing.html

Anonim mengatakan...

Hey, something is wrong with your site in Opera, you should check into it.

free download software mengatakan...

udah lama juga ngga pernah denger lagu nya..